Nih, Desain Rumah Anti Covid-19…

399
Desain ruang tamu yang luas dengan pemandangan hijau.

Jakarta, Info31.id – Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kehidupan masyarakat. Guna mencegah penularan wabah tersebut masyarakat dipaksa untuk beraktivitas sekolah, bekerja, dan beribadah di rumah saja. Di sinilah adaptasi kehidupan baru atau new normal akan diimplementasikan.

Lantas, apa sih yang dimaksud new normal? Prinsip utama dari new normal itu sendiri adalah dapat menyesuaikan dengan pola hidup baru yang menutut untuk mengurangi kontak fisik sesama manusia. Caranya, menghindari kerumunan, bekerja dan sekolah di rumah.

Saat ini terdapat banyak hal yang berubah akibat Pandemi Covid-19 sehingga membutuhkan penyesuaian dengan kebiasan baru (new normal/kenormalan baru) termasuk soal desain, fungsi dan bentuk arsitektur rumah tinggal. Ini merupakan implementasi dari dua faktor utama yakni kesehatan dan aktivitas bekerja di rumah (work from home/WFH) dan belajar di rumah (study from home/SFH).

Fasilitas cuci tangan di teras depan rumah.

Principal Architect at RJ Arch Studio Ahmad Ba’abud mengatakan, dua faktor tersebut menjadi kunci dalam penerapan arsitektur rumah yang mengedepankan fungsi kenyamanan sekaligus kesehatan tempat tinggal melalui konsep “green design”. Untuk itu, ketersediaan taman dan kolam air menjadi prasarat utama setiap desain huniannya.

“Selain area terbuka hijau, ketersedian taman dan kolam air juga bisa berfungsi sebagai tempat berolahraga dan berjemur. Para ahli kesehatan bilang, Covid-19 hanya menular terhadap seseorang yang punya imunitas tubuh lemah. Nah, salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah olahraga dan berjemur,” tuturnya, di proyek properti Superblok Sentra Timur, Jum’at (18/9).

Selain itu, lanjut Abud – sapaan akrabnya – ketersediaan wastafel atau tempat cuci tangan di area teras depan juga tidak boleh diabaikan sehingga baik penghuni rumah mapun tamu bisa mencuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah. Ini merupakan salah satu bentuk aplikasi protokol kesehatan Covid-19.

“Faktor penting lain adalah pencahayaan dan sirkulasi udara yang maksimal dan alami. Implementasinya, melalui desain pintu dan jendela dengan bukaan yang lebih banyak, sehingga penghuni dapat menghirup udara segar nan menyehatkan,” imbuhnya.

Ruang kerja yang nyaman menghadap taman.

Menurut Abud, banyak orang tidak siap melakukan aktivitas kerja dan belajar di rumah akibat protokol kesehatan Covid-19 lantaran tak pernah terpikirkan sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya perencanaan pemanfaatan ruangan yang baik.

“Desain ruang kerja dan ruang belajar khusus menjadi sangat penting. Misalnya, kedua ruangan itu ditempatkan di belakang dekat area taman agar orang tua dan anak tidak merasa terkurung saat beraktivitas dalam rumah. Sebab, mereka bias refreshing menikamati keindahan taman,” pungkasnya.