
CIREBON, info31.id – Situs layanan manajemen konten Hootsuite (We are Social) mencatat, pengguna internet di Indonesia tahun 2021 mencapai 202,6 juta pengguna atau sebesar 61,8% dari total populasi. Dimana, 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Menurut survei literasi digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Sebagai respon untuk menanggapi perkembangan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan Program Indonesia Makin Cakap Digital.
Program ini didasarkan pada 4 (empat) pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital dan Keamanan Digital. Melalui program ini 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Program Indonesia Makin Cakap Digital ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.
Terkait hal itu Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 19 Oktober 2022. Ada empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan webinar tersebut, antara lain Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital.
Webinar yang mengusung tema “Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal” ini menghadirkan para pemateri yang berkompeten serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session. Diantaranya, Suraiya Kamaruzzaman, Dosen Fakultas Teknik, USK yang menyampaikan materi “Memahami Fitur Lokapasar untuk Meningkatkan Penjualan”.
Menurutnya Marketplace atau lokapasar: situs online tempat jual beli produk dan/atau jasa dari berbagai macam merk dari penjual kepada pembeli, tidak memiliki produk yang diperjualbelikan, hanya menyediakan platform jualan & mendukung kelancaran transaksi.
”Konten Yg Menarik & Kreatif akan sangat berbeda hasilnya sehingga membuat pengunjung tertarik untuk datang ke online shop kita. Media pemasaran ini bisa berupa artikel, video atau gambar ya sesuai dengan bisnis yg dijalan,” jelas Suraiya.
Pemateri lain, Komang Aryasa, Wakil Rektor 1 Universitas Dipa Makassar, dalam materi “Cakap Bermedia Digital Globalkan Budaya Lokal: Yuk Ngonten Tentang Indonesia!”, mengatakan, individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, serta menggunakan perangkat keras dan lunak.
Terutama kemampuan dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital. ”Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital,” jelas Komang.
Ada juga pemicara ketiga yaitu M. Adhi Prasnowo-Dosen & Praktisi STIKOSA AWS Surabaya yang menyampaikan materi berjudul Mengenal Audio Digital untuk Digital Marketing.
Menurutnya Audio marketing adalah cara bagi bisnis, merek, dan influencer untuk menjangkau audiens target mereka melalui konten audio langsung atau rekaman. “Bagaimana kita berfikir itulah yang menentukan langkah kita,” jelas M. Adhi.
Untuk merealisasikan dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar semakin cakap dan beretika di ruang digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) siberkreasi juga membuat kampanye suara.
Kampanye suara ini berkolaborasi dengan musisi bernama laleilmanino dan JKT48 untuk menghadirkan sebuah jinggle dengan tema literasi digital berjudul “Berani Bersuara” yang diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2002 melalui YouTube siberkreasi.
Peluncuran jinggle “Berani Bersuara” juga diikuti dengan runtutan kampanye lainnya seperti JKT48 yang mengajak generasi muda Indonesia untuk bernyanyi bersamaan dengan personil JKT48 di Tiktok dan nyanyi bareng Ilmanino di Instagram.
Upaya ini dilakukan untuk menyampaikan keterikatan dengan pesan yang disampaikan di dalam lirik lagu tersebut. Melalui kampanye lagu berani bersuara diharapkan masyarakat Indonesia semakin bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial sehingga menciptakan ruang berkreasi yang aman positif dan beretika.
Kementerian komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia makin cakap digital melalui kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.
Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosialisasi berkreasi seperti Instagram, Tiktok Twitter, YouTube dan Facebook.