Membanggakan! Desa Wisata Nglanggeran Sabet Gelar UNWTO Best Tourism Village

212
Desa Wisata Nglanggeran, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih penghargaan sebagai Best Tourism Village 2021 oleh UNWTO. (Foto: info31.id/Pool/Dok. Kemenparekraf)

JAKARTA, info31.id – Desa Wisata Nglanggeran di Daerah Istimewa Yogyakarta meraih penghargaan sebagai Best Tourism Village 2021 dari UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Penyerahan penghargaan dilakukan dalam rangkaian program “Thematic Session” pada Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol, Kamis 2 Desember 2021 waktu setempat. Untuk meraih penghargaan tersebut, desa yang berlokasi di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, itu harus bersaing dengan 44 desa wisata lainnya dari 32 negara di dunia.

Baca Juga: Lembang Nonongan Diharapkan Jadi Desa Wisata Mandiri Berkelanjutan

Apresiasi diberikan Menparekraf Sandiaga Uno atas penghargaan yang diraih Desa Wisata Nglanggeran. Menurut Sandiaga Uno, Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu destinasi kelas dunia.

“Masyarakat manunggal dengan pemerintah daerah, pengelola, serta masyarakat yang mendorong pariwisata sebagai salah satu penggerak pembangunan desa. Ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam rangka memaksimalkan kontribusi desa wisata, lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan di pedesaan,” ujar Sandiaga.

Penghargaan terhadap Desa Wisata Nglanggeran diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebelumnya Desa Wisata Nglanggeran telah ditetapkan Menparekraf sebagai desa wisata mandiri inspiratif.

“Prestasi ini jadi angin segar di tengah hiruk-pikuk pandemi dan tantangan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja hampir dua tahun belakangan,” katanya.

Baca Juga: Jadi Desa Wisata Mandiri Inspiratif, Nglanggeran Punya Daya Tarik Apa Saja?

Gelar ini menambah panjang daftar penghargaan yang telah diterima Desa Wisata Nglanggeran. Pada 2017, desa ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN tahun 2017.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan, ada sembilan kriteria penilaian dalam penentuan 44 desa wisata ini sebagai UNWTO Best Tourism Village.

Yaitu sumber daya alam dan budaya; promosi dan konservasi sumber daya budaya; keberlanjutan ekonomi; keberlanjutan sosial; keberlanjutan lingkungan; potensi dan pengembangan pariwisata serta integrasi rantai nilai; tata kelola dan prioritas pariwisata; infrastruktur dan konektivitas; serta kesehatan, keselamatan dan keamanan.

Selain beragam penghargaan yang telah diraih di tingkat lokal, nasional, dan internasional, proses penilaian dan perolehan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf tahun lalu dikatakannya turut mendorong Desa Wisata Nglanggeran mampu memenuhi area evaluasi UNWTO.

“Pengelolaan berkelanjutan melalui peran aktif dan inovasi yang dilakukan pengelola, keberlanjutan sosial ekonomi yang ditunjukkan melalui rantai nilai manfaat ekonomi bagi masyarakat, keberlanjutan budaya, serta lingkungan melalui upaya pengelolaan dan konservasi aset alam dan budaya,” ujar Vinsensius.

Baca Juga: Desa Wisata Religi Bubohu di Gorontalo Lolos 50 Besar ADWI 2021

Sementara Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, mengatakan, inisiatif atau penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap desa-desa yang berkomitmen untuk menjadikan pariwsata sebagai pendorong yang kuat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pariwisata dapat menjadi pendorong kohesi sosial dan inclusivity dengan mempromosikan distribusi manfaat yang lebih adil di seluruh wilayah sekaligus memberdayakan masyarakat lokal,” kata Zurab Pololikashvili.

Selain 44 desa wisata yang terpilih pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Label, terdapat 20 desa wisata lainnya yang akan mengikuti program pada kategori UNWTO Best Tourism Villages Upgrade Programme. Seluruh 64 desa wisata ini pun masuk menjadi bagian dari UNWTO Best Tourism Villages Network.